Senin, 18 Juli 2011

KENAPA KITA HARUS MENOLAK RENCANA PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT INTERNASIONAL SILOAM & SEKOLAH KRISTEN PELITA HARAPAN ?


1. PEMBOHONGAN PUBLIK GUBERNUR KEPADA MASYARAKAT SUMATERA SELATAN
berdasarkan Surat Gubernur Sumatera Selatan Nomor 028/3472/VI/2010 tertanggal 3 Desember 2010 kepada DPRD Sumatera Selatan, Gubernur cuma memberitahukan pemanfaatan barang milik daerah, yaitu pembangunan tempat wisata belanja (underground mall) di eks Lapangan Parkir Stadion Sriwijaya, Jalan POM IX Kampus Palembang. Di surat tersebut tidak pernah tertulis atau menyebutkan tentang rencana pembangunan Rumah Sakit Internasional SILOAM & Sekolah Kristen Pelita Harapan
Bayangkan, dengan DPRD saja tertutup & tidak memberitahukan rencana pembangunan ini. Apalagi dengan masyarakat Sumatera Selatan yang memilihnya ?
Kepada kita cuma disampaikan kalau rencana pembangunan ini adalah sebuah CSR (Coorprate Social Responbility) perusahaan Lippo Group. Orang awam pun tau, CSR itu adalah hibah alias pemberian cuma-cuma yang pengelolaannya dilakukan oleh pihak yang diberikan CSR tersebut, bukan oleh perusahaan tersebut

2. KESOMBONGAN KEKUASAAN PIHAK-PIHAK YANG TETAP INGIN MEMAKSAKAN RENCANA PEMBANGUNAN INI
Rencana pembangunan Rumah Sakit Internasional SILOAM & Sekolah Kristen PELITA HARAPAN itu dilaksanakan di atas tanah lahan milik Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dengan sistem perjanjian dengan pihak ketiga yang harusnya, berdasarkan PP No.50/Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah, pasal 9, bahwa semua perjanjian dengan pihak ketiga yang membebani daerah & masyarakat harus mendapat persetujuan dari DPRD. Tapi Gubernur tidak pernah melakukan pemberitahuan, apalagi konsultasi atau meminta persetujuan dengan DPRD sebagai perwakilan masyarakat Sumatera Selatan
Hal ini berarti Gubernur mengabaikan peran DPRD sebagai mitra kerja yang sejajar dalam pembangunan serta lembaga yang mewakili aspirasi masyarakat Sumatera Selatan seakan-akan, Gubernur adalah pihak yang paling berkuasa & tidak perlu pihak serta elemen lain dalam pembangunan Sumatera Selatan
Belum lagi, ternyata Gubernur tidak pernah mengajak dialog Pemerintah Kota Palembang sebagai pihak yang paling berkepentingan terhadap rencana pembangunan ini karena berada di wilayah administrasinya
Tidakkah ini bisa dikategorikan sebagai arogansi kekuasaan ?

3. MENGHILANGKAN KAWASAN PUBLIK
Lapangan Parkir Stadion Bumi Sriwijaya dikenal sebagai tanah lapang milik publik layaknya lapangan Monas, Jakarta yang sering dipakai untuk olahraga, kampanye terbuka, upacara hari-hari besar nasional oleh TNI/Polri serta instansi pemerintah lainnya, shalat Ied, konser musik, pameran, tabligh akbar, dll. Bahkan lapangan ini pasti memiliki kenangan tersendiri bagi masyarakat Sumatera Selatan. Kalau di atas lapangan ini akan dibangun bangunan milik pihak tertentu, kemana kita akan melakukan kegiatan kita ? kemana kita akan bernostalgia ? kalaupun tetap bisa dimanfaatkan, nantinya kita semua harus membayar untuk itu semua !

‎4. TIDAK MEMILIKI IZIN ALIAS ILEGGAL
Berdasarkan pemberitaan di media, salah satunya adalah di RADAR PALEMBANG (Senin, 23 Mei 2011), rencana pembanguan Rumah Sakit Internasional SILOAM & Sekolah Kristen PELITA HARAPAN belum memiliki IMB (Izin Mendirikan Bangunan) & tidak ada studi Analisa Dampak Lingkungan (AMDAL) sehingga rencana ini tidak bisa diteruskan karena melanggar hukum. Bagaimana bisa Gubernur yang katanya Warga Negara yang taat hukum masih ngotot melanjutkan rencana pembangunan ini padahal sudah jelas-jelas tidak ada IMB & AMDALnya ?

5. MENGAKIBATKAN BANJIR DI KOTA PALEMBANG
Lapangan Parkir Stadion Sriwijaya selama ini dikenal sebagai kawasan hijau, tempat penyerapan air & berfungsi sebagai paru-paru kota. Dengan adanya rencana pembangunan Rumah Sakit Internasional SILOAM & Sekolah Kristen PELITA HARAPAN maka akan menghilangkan semua fungsi ini. Apalagi kolam resistensi di dekat GOR sudah ditimbun. Gara-gara itu semua, lihatlah sekarang, kota Palembang telah menjadi kota yang rawan banjir & tinggi tingkat polusi udaranya serta kota yang cuacanya sangat panas, tidak bersahabat dengan masyarakatnya sendiri.

6. TIDAK MEMBERIKAN MANFAAT APA PUN KEPADA MASYARAKAT SUMATERA SELATAN
Untuk diketahui, perjanjian pembangunan Rumah Sakit Internasional SILOAM & Sekolah Kristen PELITA HARAPAN ini dibuat berdasaran sistem BOT (Built, Operate & Transfer) oleh Gubernur untuk jangka waktu 30 tahun. Artinya selama 30 tahun ke depan, pemerintah Provinsi Sumatera Selatan & masyarakat Sumatera Selatan tidak akan mendapat keuntungan apa-apa, baik materi ataupun immateri serta baru 6 kali jabatan Gubernur berganti baru berpindah pengelolanya kepada kita. Itupun kalau tidak diperpanjang lagi perjanjiannnya
Faktanya juga, Rumah Sakit SILOAM yang sudah berdiri di beberapa daerah tidak ada kelas 3 untuk masyarakat miskin, tidak melayani ASKESKIN sehingga masyarakat Sumatera Selatan jelas-jelas tidak bisa berobat disana
Sekolah Kristen PELITA HARAPAN juga terkenal dengan biaya pendidikan yang melangit, yang tidak bisa dijangkau oleh masyarakat luas
Ini jelas-jelas bertentangan dengan program Pendidikan & Berobat Gratis yang dijalankan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan selama ini
Lalu alasan apa lagi yang mau dipakai untuk mempertahankan rencana pembangunan ini ?

7. MENGANCAM KEHIDUPAN BERAGAMA DI SUMSEL YANG SELAMA INI HARMONIS & KONDUSIF
Kebijakan rencana pembangunan Rumah Sakit Internasional SILOAM & Sekolah Kristen PELITA HARAPAN jelas-jelas tidak memperhatikan aspirasi ummat Islam sebagai mayoritas masyarakat Sumatera Selatan. Padahal semua tahu bahwa SILOAM adalah symbol & syiar agama tertentu yang membawa misi-misi tertentu. Apalagi, pihak Lippo Group terkesan memaksakan nama tersebut sehingga ini akan berpotensi mengganggu stabilitas keamanan di Sumatera Selatan yang selama ini sudah dijaga semua pihak untuk kondusif, terutama kerukunan & ketentraman kehidupan ummat beragamanya.

‎8. RENCANA YANG INEFISIENSI & TIDAK MENDUKUNG PROGRAM PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN
Rencana pembangunan ini, jika dikaji dari berbagai aspek, adalah pemborosan & tidak ada kaitannya, secara langsung maupun tidak langsung, dengan pelaksanaan tugas Dinas-dinas yang ada dalam ruang lingkup Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Juga tidak dalam rangka mendukung program-program pemerintah, seperti Pendidikan & Berobat Gratis serta pelaksanaan Sea Games XXVI di Palembang tapi untuk kepentingan bisnis Lippo Group sebagai pihak ketiga yang hanya mengakibatkan masyarakat Sumatera Selatan menjadi konsumtif.

9. INI ADALAH AWAL DARI RENCANA PENJUALAN SELURUH ASSET MASYARAKAT SUMATERA SELATAN
Rencana pembangunan ini patut dicurigai sebagai upaya yang terstruktur & terencana untuk menjual asset strategis & bersejarah milik masyarakat Sumatera Selatan untuk kepentingan bisnis yang hanya menguntungkan pihak ketiga & sebagian kecil pejabat tanpa memperdulikan keseluruhan masyarakat Sumatera Selatan
Patut diketahui bahwa Gedung Museum Tekstil yang seharusnya dijaga & dirawat sebagai symbol tumbuh-kembang kemajuan seni tekstil Sumatera Selatan seperti songket yang sudah menjadi symbol Provinsi ini juga rencananya akan diubah menjadi hotel
Maka membiarkan kebijakan rencana pembangunan ini tetap berjalan hanya akan memberikan angin segar kepada sekelompok orang untuk menjual seluruh asset masyarakat Sumatera Selatan & berpacu dengan konsep pembangunan ‘menara gading’nya yang jelas-jelas tidak terkait dengan hajat hidup masyarakat Sumatera Selatan.

10. TIDAK MEMENUHI KAIDAH-KAIDAH DEMOKRASI & TATA PEMBANGUNAN NASIONAL
Rencana pembanguan ini tidak memenuhi asas pengelolaan barang milik daerah, yaitu asas transparasi, akuntabilitas & efisiensi yang diatur oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara ini yang bisa dilihat dari tertutupnya Gubernur kepada DPRD & masyarakat Sumatera Selatan terhadap rencana, manfaat, bentuk kerjasama serta hal-hal lain terkait rencana pembangunan ini
Apalagi seharusnya kerjasama dengan pihak ketiga dalam rencana pembangunan ini memberikan kontribusi nyata terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) tetapi nyatanya dengan perjanjian selama 30 tahun, kita tidak akan mendapatkan bagi hasil apa pun. Ironis !

Sumber :
http://www.facebook.com/pages/Dukung-SEA-GAMES-Tolak-SILOAM/227996190547161?sk=wall&filter=2

Selasa, 14 Juni 2011

Nasab Keturunan Asli Palembang

Cerita ini bermula ketika ada seorang ahli nasab dari kalangan Hadhrami, yakni yang bernama Sayyid Ali bin Ja'far Assegaf, mengadakan cacah jiwa pertama kali pada tahun 1932 dari daerah ke daerah. Pada perjalanannya tersebut, beliau menemukan silsilah pada seorang keturunan bangsawan Palembang yang membuktikan keterkaitan antara bangsawan Kesultanan Palembang Darussalam dengan Rasulullah Muhammad SAW. Sebagian catatan tersebut kini tersimpan pada lembaga Naqobatul Asyraaf, namum tak banyak dari kalangan keturunan bangsawan Palembang Darussalam yang tahu.

Memang sudah menjadi suatu kebiasaan pada keluarga keturunan bangsawan Palembang Darussalam untuk mencatatkan silsilah keluarga mereka dan mewariskannya dari generasi ke generasi. Hanya saja kebiasaan tersebut mulai berkurang di masa sekarang ini, dan hanya sebagian kecil saja yang masih peduli dengan silsilah keluarganya bahkan lembaran-lembaran naskah silsilah keluarganya sudah banyak yang rusak atau hilang entah kemana.

Oleh karena itu, berawal dari rasa kepedulian tentang sejarah keluarga zuriat Kesultanan Palembang Darussalam, saya dibantu dengan beberapa kerabat mulai melakukan pengumpulan naskah-naskah silsilah tersebut agar dapat didata serta diperbaharui catatannya.

Berikut adalah beberapa kumpulan catatan yang telah kami temukan, yang dapat menjelaskan hubungan antara keluarga bangsawan Palembang Darussalam dengan Rasulullah Muhammad SAW:

Gelar Raden-Raden Ayu dan Masagus-Masayu :
1. Dari jalur keturunan Susuhunan Abdurrahman Khalifatul Mukminin Sayyidil Iman bin Pangeran Ratu Jamaluddin Mangkurat V (Sedo Ing Pasarean) turunan Sunan Giri Azmatkhan Al-Husaini*1
2. Dari jalur Pangeran Mangkubumi Nembing Kapal yang bersambung nasabnya kepada Sultan Jambi yang bermarga As Saqaaf / Assegaf

Gelar Kemas-Nyimas:
1. Dari jalur keturunan Ki Gede Ing Suro Mudo (Kemas Anom Dipati Jamaluddin) bin Ki Gede Ing Ilir bin Pangeran Sedo Ing Lautan (dengan tautan ke Sunan Gunung Jati & Sunan Ampel)*2
2. Dari jalur keturunan Kemas Tumenggung Yudapati bin Pangeran Ratu Jamaluddin Mangkurat V (Sedo Ing Pasarean) turunan Sunan Giri Azmatkhan Al-Husaini*1
3. Dari jalur keturunan Tumenggung Nagawangsa Ki Mas Abdul Aziz bin Pangeran Fatahillah Azmatkhan Al-Husaini
4. Dari jalur keturunan Panembahan Palembang Kemas Syahid bin Sunan Kudus (Ja'far As Shadiq) Azmatkhan Al-Husaini

Gelar Kiagus-Nyayu :
1. Dari jalur keturunan Kemas Tumenggung Yudapati bin Pangeran Ratu Jamaluddin Mangkurat V (Sedo Ing Pasarean) turunan Sunan Giri Azmatkhan Al-Husaini*1
2. Dari jalur keturunan Ki Bagus Abdurrohman bin Pangeran Fatahillah Azmatkhan Al-Husaini
3. Dari jalur keturunan Tuan Faqih Jalaluddin Azmatkhan Al-Husaini*3

Rincian Nasab *1:
Pangeran Ratu Jamaluddin Mangkurat V (Muhammad Ali Sedo Ing Pasarean) bin
Tumenggung Manco Negaro (Maulana Fadlullah) bin
Pangeran Adipati Sumedang (Maulana Abdullah) bin
Pangeran Wiro Kesumo Cirebon (Ali Kusumowiro/Muhammad Ali Nurdin/Sunan Sedo Ing Margi) bin
Sunan Dalem Wetan (Zainal Abidin) bin
Sunan Giri / Muhammad 'Ainul Yaqin (bin Maulana Ishaq bin Ibrahim Asmara bin Husein Jamaluddin Akbar Azmatkhan Al-Husaini)

Rincian Nasab*2 :
Ki Gede Ing Suro Mudo (Kemas Anom Dipati Jamaluddin) bin
Ki Gede Ing Ilir bin
Pangeran Sedo Ing Lautan bin
Pangeran Surabaya bin
Pangeran Kediri bin
Panembahan Perwata (beribukan Ratu Pembayun binti Sunan Kalijaga + Dewi Sarokah binti Sunan Gunung Jati) bin
Sultan Trenggana (bribukan Dewi Murtasimah binti Sunan Ampel) bin
Raden Patah

Rincian Nasab*3 :
Tuan Syekh Faqih Jalaluddin bin
Mas Raden Kamaluddin Jamaluddin bin
Mas Raden Fadhil bin
Pangeran Panembahan Muhammad Mansyur bin
Kyai Gusti Dewa Agung Krama bin
Sunan Kerta Sari bin
Sunan Lembayun bin
Sunan Krama Dewa bin
Sembahan Dewa Agung Fadhil bin
Sayyid Sembahan Dewa Agung bin
Sayyid Husain Jamaluddin Akbar Azmatkhan Al-Husaini

Baik Fatahillah,Sunan Giri, Sunan Gunung Jati, Sunan Ampel, Sunan Krama Dewa merupakan Turunan Sayyid Husain Jamaluddin Akbar Azmatkhan Al-Husaini yang nasabnya :

Sayyid Husain Jamaluddin Akbar bin
Sayyid Ahmad Syah Jalaluddin bin
Sayyid Abdullah AZMATKHAN AL-HUSAINI bin
Sayyid Abdul Malik AZMATKHAN AL-HUSAINI bin
Sayyid Alawi ‘Ammil Faqih bin
Muhammad Shahib Mirbath bin
Ali Khali Qasam bin
Alwi bin
Muhammad bin
Alwi bin
Ubaidillah bin
Ahmad al-Muhajir bin
Isa bin
Muhammad bin
Ali Al-Uraidh bin
Ja'far Shadiq bin
Muhammad Al-Baqir bin
Ali Zainal Abidin bin
Imam Husein (bin Ali bin Abi Thalib bin Abdul Mutholib)
Sayyidah Fathimah Az-Zahra binti
Nabi Muhammad SAW bin Abdullah bin Abdul Mutholib

Minggu, 10 April 2011

Di Balik Musibah itu Ada suatu Rahasia Allah

"
19 Ramadhon 1431 H, itu adalah hari yang penuh dengan duka bagi keluarga Ar-Riyadh, karena pada hari itu terjadi sebuah kecelakaan yang mensyahidkan tiga santi terbaik Pesantren Ar Riyadh, (Alm) As Sayyid Muhammad Alvi Syahrin bin Muhammad Syairozi meninggal dengan Al Qur'an di tangan'nya, (Alm) As Syayyid Muhammad Juliansyah bin Syamsul Huda meninggal dalam keadaan senyum yang bahagia di wajahnya, dan (Alm) As Sayyid Muhammad Toyyib bin Fu'ad meninggal dan ratusan orang yang memakamkan'nya padahal itu di malam hari (seperti meninggalnya para Ulama' yang di antar oleh ratusan para muhibbin'nya). dan mereka semua meninggal dalam keadaan yang tenang dan bahagia.

Ternyata di balik angka sembilan belas (19) pada tanggal meninggalnya mereka tersimpan makana yang begitu besar, dan juga berhubungan dengan Al-qur'an (karena mereka bertiga adalah para pengahafal Al-Qur'an). coba lihat artikel yang kami temukan di bawah ini :

Jumlah Suroh dalam Al-Qu'an ada 114, nah 114 itu adalah kelipatan (19 X 6 = 114).
Wahyu pertama (Surat ke-96 ayat : 1-5 ) terdiri dari 19 kalimat (atau 19 X 1 ) dan 76 huruf (atau 19 X 4 ).
Wahyu kedua (Surat ke-68 ayat : 1-9 ) terdiri dari 38 kalimat (atau 19 X 2 ).
Wahyu ketiga (Surat ke-73 ayat : 1-10 ) terdiri dari 57 kalimat (atau 19 X 3 ).
Wahyu terakhir (Surat ke-110 ) terdiri dari 19 kalimat (atau 19 X 1 ), dan ayat pertama dari Surat ke-110 tersebut terdiri dari 19 huruf (19 X 1).
Wahyu yang pertama kali menyatakan ke-Esaan Allah adalah wahyu ke-19 (Surat ke-112, Al Ikhlas).

Surat ke-96 tempat terdapatnya wahyu pertama, terdiri dari 19 ayat (atau 19 X 1 ) dan 304 huruf (atau 19 X 16 ). Selain itu juga ternyata surat ke-96 tersebut merupakan surat yang ke-19 bila diurut/ dihitung mundur dari belakang Quran. Bukti-bukti ini menunjukkan bahwa Quran tersusun dengan perhitungan sistim kunci (interlocking system), sesuai maksud dari surat ke-85 ayat : 20, yang artinya :
“Allah telah mengepung/ mengunci mereka dari belakang”.

apabila bilangan surat-surat dijumlahkan mulai dari surat ke-114 s/d ke-96, (114+113+112+111+…+98+97+96) maka hasilnya adalah 1995 (atau 19 X 105 ). Bagian tengah-tengah Quran jatuh pada Surat ke-18 (Al Kahfi) ayat : 19 (atau 19 X 1 ). Apabila jumlah ayat-ayatnya dijumlahkan : 3+19+29+30+52=133, (atau 19X7).

dan juga nama Allah yang tertulids dalam Al-Qur'an berjumlah 2.698 (atau 19 X 142).

dan juga keistimewaan Angka 19 di luar Al-Qura'an :

Keistimewaan angka 19 dalam ilmu matematik dikenal sebagai salah satu ‘Bilangan Prima’ yakni bilangan yang tak habis dibagi dengan bilangan manapun kecuali dengan dirinya sendiri. Keistimewaan tersebut melambangkan bahwa sifat-Nya yang serba MAHA tidak dibagikan kepada siapapun juga kecuali bagi diri-Nya sendiri (Surat ke-112 ayat 3).

Angka 19 terdiri dari angka 1 dan 9, dimana angka 1 merupakan bilangan pokok pertama dan angka 9 merupakan bilangan pokok terakhir dalam sistem perhitungan kita. Keistimewaan tersebut menunjukkan sifat Allah yakni 'Maha Awal dan Maha Akhir' (Surat ke-57 ayat : 3).

Angka 1 melambangkan sifat-Nya yang 'Maha Esa' (surat ke-112 ayat 1), sedangkan angka 9 sebagai bilangan pokok terbesar melambangkan salah satu sifatnya yang ke-38 yaitu 'Maha Besar'.

Dalam Kalender Tahun Komariyah (Sistem Peredaran Bulan), terjadinya Tahun Kabisat terjadi pada setiap 19 tahun sekali.

Kerangka manusia yaitu : - tulang leher ada 7 ruas, tulang punggung ada 12 ruas, jadi jumlahnya 19 ruas. (Referensi: "Atlas Anatomi", Prof. Dr. Chr. P. Raven).

"Subhanallah, kita tidak tahu apa yang Allah rencanakan. Tapi kalau di lihat dari artikek ini, ternyata Allah selalu memberikan yang terbaik bagi hamba-hamba yang di cintai'nya.

Rabu, 09 Maret 2011

Lagu Haflatul Wada' Tahun Ajaran 2009/2010

Sinar perpisahan

Jangan menangis Kawan
Ini hanyalah cobaan Tuhan
Hadapi semua dengan senyuman
Dengan senyuman 2x

Jangan menangis Kawan
Sinarmu tetap harus bersinar
Tabahkan hatimu demi guru
Itu surgamu (itu surgamu)

Ku teriris berpisah dengannya
Dari Kecil ku bersama dirinya
Sinar mata yang baik hatinya
dan Sabar sifatnya

Telah lama kita bersama
Sampai aku meninggalkan dia
Mengisi hidup dengan bersama
Kuatkan semua

Jangan menangis kawan
Ini hanyalah cobaan Tuhan
Tabahkan hatimu demi guru
Itu surgamu itu surgamu

guru...‎

from : 3 aliyah dan 3 tsanwiyah 2009/2010
to : Assatidzah dan Ashab di Ar Riyadh

Rabu, 02 Maret 2011

Santri Ar Riyadh ( Ahmad Danizar )

Ahmad Danizar bin H. Ali Bakar adalah santri pesantren Ar Riyadh yang di bilang masih anak bawang, tapi walaupun di bilang masih cukup belia mondok di Ar Riyadh, ia sudah melihatkan kecerdasannya sebagai seorang yang bisa di katakan salah satu anak emas pesantren Ar Riyadh.

ia masuk ke Ar Riyadh pada tahun ajaran 2008/2009 dan mulai duduk di kelas 1 tsanawiyah dan 1 mutawasitho'. Pada awal-awal masuk ke Ar Riyadh Danizar sudah menunjukkan kecerdasan'nya ia juga mendapatkan rengking 1 di diniyyah dari awal masuk sampai sekarang. dan juga ia ikut menghafal Al Qur'an di bawah bimbingan Al Habib Umar Al Munawwar Al Hafizh. Danizar lahir pada tanggal 22 september 1996, berarti umurnya sekarang adalah 14 tahun. tapi di umur tersebut ia sudah bisa menghafalkan hampir 10 juz dari Al Qur'an.

Kita do'akan saja semoga Danizar di beri umur yang panjang oleh Allah SWT dalam keberkahan dan rahmatnya, sehingga suatu saat ia bisa mengharumkan nama pondok pesantren kita yang tercinta ini. Dan juga kita do'akan semoga akan lahir santri-santri lain yang akan membuat nama pesantren kita menjadi besar dan hebat.
Amin Allahumma Amin Yaa Robbal 'Alamin.

Minggu, 27 Februari 2011

"Amalan Ulama' Salafi

Barang siapa yang membaca :‎

اَللّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْناَ فىِ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ

وَبَارِكْ لىِ فىِ الْمَوْتِ وَفِيْماَ بَعْدَ الْمَوْتِ

Setiap harinya dua puluh lima kali, insya’ Allah di akherat ‎kelak ia akan dikumpulkan bersama dengan orang yang ‎mati syahid.‎



اَللّهُمَّ‎ ‎اجْعَلْ نَفْسِى نَفْسًا طَيِّبَةً مُطْمَئِنَّةً طَائِعَةً حَافِظَةً تُؤْمِنُ بِلِقَائِكَ وَ تَقْنَعُ بِعَطَائِكَ وَ تَرْضَى بِقَضَائِكَ وَ ‏تَحْشَاكَ حَقَّ خَشْيَتِكَ وَلاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاّ َبِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ .‏

Faedahnya :‎
Untuk menguatkan hafalan.‎
Dibaca setiap pagi dan sore sebanyak 40 kali‎.



اللهم يارب بجاه نبيك المصطفى ورسولك المرتضى طهر قلوبنا من كل وصف يباعدنا عن مشاهدتك ‏ومحبتك وأمتنا على السنة والجماعة والشوق الى لقاءك ياذا الجلال والإكرام. وصلىالله على سيدنا ومولانا ‏محمد وعلى آله وصحبه وسلم تسليما ‏

Faedahnya agar dapat mencintai Allah dan rindu padaNya serta matinya termasuk golongan ahlus sunnah wal jama’ah dibaca sehabis ‎sholat .



لو أنزلنا هذا القرآن على جبل لرأيته خاشعا متصدعا من خشية الله ‏وتلك الأمثـال نضربها للناس لعلهم يتفكرون.‏
Faedahnya :‎
Untuk kesembuhan segala penyakit
Dibaca 7 kali setiap pagi dan sore.

Sumber :
Assatidzah Pondok Pesantren Ar Riyadh‎

Arti Kata "ILMU"

Cara-cara mendapatkan Ilmu :‎
• I ‎: Ikhlas‎
• L ‎: Lapang dada
• M ‎: Muthola’ah ( Mengulang )‎
• U ‎: Usaha‎

Faedah Ilmu yang bermanfaat :‎
• I ‎: Iman yang kuat‎
• L ‎: Luas rezeki
• M ‎: Mudah segala urusan‎
• U ‎: Upah pahala dan surga‎

Akibat meremehkan Ilmu :‎
• I ‎: Iman menjadi lemah‎
• L ‎: Lepas segala kebaikan
• M ‎: Merana di dunia dan akherat
• U ‎: Usaha menjadi sulit dan rumit

sumber :
Assatidzah Pondok Pesantren Ar Riyadh

Sabtu, 26 Februari 2011

Santri Ar Riyadh ( Muhammad Alvi Syahrin Al Hafidz )


Muhammad Alvi Syahrin Al Hafidz bin Muhammad Syairozi, beliau masuk ke pesantren Ar Riyadh pada tanggal 27 juni 2004, pada awal masuk ke Ar Riyadh Alvi ( panggilan akrab'nya ) lahir pada tanggal 2 Maret 1993, iadalah seorang anak yang cukup pendiam tapi rajin, di waktu ta'lim pun, beliau juga sudah menunjukan kecerdasan'nya dengan banyak menghafal pelajaran-pelajaran dengan baik.

Pada waktu beliau duduk di kelas tiga tsanawiyah, Alvi di ajak oleh Al Ustadz Umar Al Munawwar Al Hafidz, untuk menghafal'kan Al Qur'an. dan subhanallah, dengan waktu yang cukup relatif singkat ( 1 tahun 3 bulan ), Alvi bisa menghabiskan hafalan'nya sebanyak 30 juz, dan juga menjadi santri pertama yang bisa menghafalkan 30 juz selama masih tinggal dalam pesantren Ar Riyadh.

Di kelas 'Aliyah atau Takhassus 'Aly, selama 3 tahun berturut-turut Alvi selalu mendapatkan peringkat 1 dalam ujian Diniyyah, dan juga dalam beberapa perlombaan seperti MTQ, IHQ, dll. Alvi sering mengaharumkan nama pesantren Ar Riyadh. dan bahkan pernah mendapatkan hadiah umroh pada bulan juli 2010 yang lalu.

Dan pada tahun 2010 beliau menyelesaikan pendidikan'nya di pesantren Ar Riyadh, dan meneruskan pendidikannya di LPTQ jakarta. semua Santri dan Assatidzah'pun yakin kalau beliau akan menjadi seorang Ulama' yang besar di kota palembang ini. Tapi Allah SWT berkata lain, pada tanggal 19 Ramadhon 1431 H, beliau kembali mengahadap Allah SWT sebagai seorang Syuhada', dengan 2 orang temanya yang juga penghafal Al Qur'an, itu adalah kejadian yang sangat dalam bagi keluarga Ar Riyadh.

Terakhir kito Do'akan semoga beliau dan teman-temanya yang juga wafat pada kejadian itu, di beri oleh Allah tempat yang mulia di sisi'nya. Amin Ya Robbal 'Alamin.